Jumat, Juni 06, 2008

mimpi

membaca postingan lama coretan diri sendiri kembali mengusikku untuk menuliskan hal yg masih berhubungan. kembali aku akui lagi sebelumnya, bahwasanya memang tidak sebaiknya ini terus diungkit. hanya saja, aku masih ingin menuliskan sisi lain dari masalah yg ada. yg tampaknya masih saja aku ingin terus kobarkan. (dibaca: nggolek perkoro). ;p

kata childish tak hentinya aku terima. disaat tertentu, disaat aku berusaha berkata sejujurnya bersikap apa adanya diriku, aku dikatakan seperti itu. salahkah? ah, saya bukan tipe orang yg terlalu gampang memikirkan apa kata orang. bukan karena aku tidak mau tahu, tapi jika aku menganggap itu tidaklah penting, maka biarkanlah mereka menikmati kebebasan mereka berbicara. selayaknya aku yg tidak suka dimarahi jika mengata- ngatai sesuatu atau seseorang. ups!* xp

tiga orang mengatakannya sudah padaku, aku yg bisa childish dan dewasa di waktu yg berdekatan. aku yg akan manja jika ingin dan akan serius jika dibutuhkan. aku yg akan rewel jika sedang jadi anak- anak dan akan menceramahi orang lain jika sok dewasanya sedang keluar. entahlah. aku merasa itu dua kepribadian yg tidak sinkron, tapi disukai oleh tiga orang itu. ya, terima kasih sajalah. :)

maka, apa beda dengan bersikap mandiri? wah, ya secara mungkin jika mau kita cek ke kamus besar bahasa indonesia, kitab ketigaku setelah alquran dan komik itu, pasti mandiri dan kekanakan akan memiliki arti yg jelas berbeda. namun, aku masih saja tetap bingung dengan orang yg mau mengorbankan kenikmatan hidupnya demi orang lain, ketika sebenarnya ada waktu baginya untuk merubah pengorbanan itu jadi lebih ringan, bahkan mungkin diizinkan oleh orang yg dia jadikan alasan perjuangan itu. entah aku tak mengerti, itukah yg namanya pengorbanan? itukah yg namanya pengabdian? di mataku sama sekali tampak tidak seharusnya seperti itu. ketika kamu berkorban demi orang lain, maka lebih baik kamu menjalaninya dengan senang hati tanpa berkeluh kesah. saat kamu mengabdi bagi orang lain, maka sebaiknya kamu melakukannya dengan ikhlas tanpa berbicara lain di belakangnya. jika tidak seperti itu, maka hentikanlah! tak ada guna menurutku jika itu terus kamu jalankan. pihak yg kau abdi dan ingin kau bahagiakan pun kurasa tak akan senang jika orang kesayangannya ternyata diam- diam menderita karenanya, baginya.

maka, bersikaplah dewasa. berpikir dua kali untuk hidupmu di depan. jika kamu merasa itu yg terbaik bagimu tapi kau lakukan dengan keluh kesah, cobalah dengarkan, buka mata telinga mendengar saran orang lain. jangan berusaha memaksa menutup matamu, itu hanya akan membuat hdiupmu terseok- seok di belakang nanti. seperti ada mimpi yg tertahan di tenggorokanmu, tak terucap... kamu tahu, mimpi itulah sandaranmu yg sebenarnya. hanya karena mimpimu dan Tuhanmu sajalah kamu bisa dan patut untuk terus menjalani hidupmu. bukan karena orang lain yg menyayangimu. ya, memang itu bukan alasan yg salah, hanya saja, orang lain tak akan bisa kau jadikan sandaran terus sepanjang hidupmu. sadarilah, mimpi adalah segalanya dalam hidup.